Kamis, 27 Agustus 2009

Obesitas Ganggu Kecerdasan



Sebagai mantan Putri Indonesia yang memiliki segudang aktivitas, Melanie Putria Dewita Sari (26) dituntut tampil prima. Timbunan lemak sedikit saja bisa mengganggu penampilan. Demi memiliki tubuh ramping, ia pun melakukan diet ketat dan berolahraga secara intensif.

Hampir tiap hari ia berolahraga di pusat kebugaran selama 2-3 jam. Ia juga mengurangi porsi makan secara drastis, pantang makanan dengan karbohidrat dan lemak tinggi. Namun, hal itu membuatnya lemas, uring-uringan, dan menderita tipus. Kini ia kembali bugar setelah diet gizi seimbang dan olahraga secara teratur.

Memiliki tubuh ideal merupakan idaman banyak orang. Namun, gara-gara ingin langsing secara ”instan” sejumlah penderita obesitas sakit akibat diet terlalu ketat dan konsumsi obat pelangsing berlebihan.

Ada beberapa penilaian untuk mengukur kelebihan berat badan; salah satunya lingkar pinggang. ”Cara mudah menentukan kegemukan adalah indeks massa tubuh (BMI),” kata Dr Fiastuti Witjaksono, pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia.

Penghitungan BMI berdasarkan berat badan (kilogram) dibagi tinggi badan (meter) yang dikuadratkan. Untuk Asia, orang dengan BMI di atas 23 termasuk kelebihan berat badan. Adapun BMI 25-29,9 termasuk obesitas tipe satu, BMI 30 atau lebih adalah obesitas tipe dua. Preobesitas jika BMI 23-24,9.

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kini lebih dari 300 juta orang di dunia mengalami obesitas, miliaran orang lain kelebihan berat badan. Penyebab utamanya adalah pola makan buruk dan kurang aktivitas fisik.

Di Indonesia penderita obesitas terus bertambah. Sensus Kesehatan Nasional tahun 1989 menyebutkan, prevalensi obesitas di perkotaan 1,1 persen dan di pedesaan 0,7 persen. Sepuluh tahun kemudian, angka itu meningkat jadi 5,3 persen di kota dan 4,3 persen di desa.

Himpunan Studi Obesitas Indonesia tahun 2004 menemukan, prevalensi obesitas 9,16 persen pada pria dan 11,02 persen perempuan. Obesitas ada pada 41,2 persen pria—lingkar pinggang melebihi 89 cm—dan 53,3 persen wanita, dengan lingkar pinggang lebih dari 79 cm.

Penyakit berdatangan

Obesitas dikaitkan dengan faktor keturunan dan kelebihan asupan makanan. Kini obesitas diidentifikasi sebagai masalah kesehatan yang memengaruhi terjadinya beragam penyakit, penuaan dini, bahkan menurunkan kemampuan kognitif.

”Kelebihan lemak pada perut meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular antara lain stroke dan penyakit jantung koroner,” kata Fiastuti. Obesitas juga meningkatkan risiko diabetes melitus, kolesterol tinggi, batu empedu, kanker, infertilitas, dan radang sendi.

”Pada pria, obesitas meningkatkan risiko terjadi kanker kolon dan prostat. Pada perempuan akan meningkatkan risiko kanker empedu, endometrium, dan payudara,” ujarnya.

Studi terbaru yang dimuat di jurnal Human Brain Mapping menyebutkan, orang dengan obesitas memiliki jaringan otak 8 persen lebih sedikit dibandingkan dengan yang berat badannya normal. Otak mereka terlihat 16 tahun lebih tua daripada orang kurus.

Mereka yang kelebihan berat badan memiliki jaringan otak 4 persen lebih sedikit daripada orang dengan berat badan normal. Otak mereka juga tampak lebih tua 8 tahun.

Hasil studi berdasarkan pemindaian otak 94 orang berusia 70 tahun itu menggambarkan degenerasi otak berat. ”Kehilangan jaringan yang besar mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif secara drastis dan meningkatkan risiko alzheimer serta penyakit lain pada otak,” ujar Paul Thompson, ketua peneliti dan profesor neurologi dari UCLA, AS, dalam situs LiveScience. Penderita obesitas kehilangan jaringan otak di wilayah penting otak yang berfungsi merencanakan, mengingat, mengambil keputusan dan penguasaan emosi, menjaga memori jangka panjang, serta mengatur gerakan.

Gizi seimbang

Atas dasar itu, obesitas dianggap ”penyakit berbahaya”. Menurut Prof Walujo Soerjodibroto dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, masalah kesehatan ini sulit diatasi. Pencegahan dini lebih mudah berhasil, yaitu saat pasien masih kelebihan berat badan.

”Penurunan berat badan yang aman adalah 2-5 kg per bulan dengan mengurangi asupan lemak,” kata Fiastuti. Komposisi diet yang baik adalah 55 persen karbohidrat, 30 persen lemak, dan 15 persen protein. Kandungan lemak antara lain ada dalam susu, keju, es krim, mentega, kue, daging merah, dan ayam. Makanan berkalori tinggi adalah makanan dengan daging berlemak dan santan kental.

Untuk menurunkan berat badan, penderita obesitas dianjurkan diet rendah kalori bergizi seimbang. ”Perlu disertai olahraga teratur dan tidur cukup,” kata Susana, Kepala Divisi Riset Nutrifood.

”Perilaku makan yang diharapkan harus dipaksakan demi memperbaiki pola pikir hingga mengubah perilaku makan,” kata Walujo. Pasien juga perlu bantuan obat, konsultasi gizi, modifikasi perilaku, akupunktur, hipnoterapi, dan segala cara meningkatkan kemauan terapi tanpa rugikan kesehatan.

Dengan pola makan sehat dan mengontrol berat badan, terjadi perubahan positif fungsi kardiovaskular, metabolisme, dan mencegah penurunan drastis kemampuan kognitif. Selain bentuk tubuh jadi ideal, kualitas hidup pun meningkat.

Oleh Evy Rachmawati

Sumber: Kompas Cetak.com

Sabtu, 15 Agustus 2009

Pengendalian Kolesterol

Mengapa Kolesterol harus dikendalikan?

Kadar Kolesterol tinggi diderita banyak orang di dunia. Kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan resiko Penyakit Jantung, termasuk serangan jantung yang fatal. Olah raga, penurunan berat badan dan diet rendah kolesterol serta asam lemak jenuh dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun jika hal ini tidak dapat berhasil, Obat penurun kolesterol biasanya diperlukan.



Apasih Kolesterol itu?
Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk dapat berfungsi normal. Kolesterol didalam tubuh terutama dari dua sumber utama yaitu dari makanan dan dari pembentukan di dalam hati. Sumber kolesterol dari makanan terutama daging, ikan, ayam, dan produk susu. Kolesterol dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan membrane sel diseluruh tubuh, termasuk otak, saraf, otot, kulit , hati, usus dan jantung. Kolesterol juga dibutuhkan untuk pembentukan hormone, vitamin D, dan asam empedu untuk memecah lemak. Untuk kebutuhan tersebut, kita hanya memerlukan dalam jumlah kecil, jika kadar kolesterol berlebih atau terlalu banyak didalam darah, mungkin akan ditumpuk didalam arteri termasuk arteri koroner, yang dapat menyebabkan penyempitan dan penyumbatan berakibat pada timbulnya penyakit jantung.

LDL, HDL dan Trigliserida
Kolesterol dibawa kedalam darah sebagai partikel dengan ukuran dan densitas yang berbeda bergantung dari lipoprotein. Kolesterol dengan densitas rendah ( LDL Kolesterol) disebut sebagai kolesterol “Jahat”, karena peningkatan kadar LDL berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit jantung koroner. Penumpukan LDL kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri menyebabkan terbentuknya lapisan keras dan tebal yang disebut dengan plak. Plak ini lama kelamaan mengakibatkan dinding pembuluh darah arteri menjadi menebal dan menyempit, proses ini disebut Atherosclerosis.

Kolesterol dengan densitas tinggi (HDL Kolesterol) disebut sebagai Kolesterol “Baik”, karena HDL kolesterol dapat mencegah terjadinya Atherosclerosis dengan cara menarik kolesterol dari dinding pembuluh darah arteri kemudian dibawa dan disimpan di dalam hati. Dengan demikian, jika terjadi kadar LDL (kolesterol Jahat) tinggi dan kadar HDL (kolesterol Baik) rendah, merupakan factor resiko terjadinya Artherosklerosis. Kondisi yang diinginkan adalah LDL rendah, HDL tinggi.
Trigleserida adalah zat lemak yang terbentuk dari tiga asam lemak. Seperti kolesterol, trigleserida didalam darah berasal dari makanan dan pembentukan di hati.


Macam Obat Kolesterol yang Tersedia

Obat dapat digunakan untuk menurunkan kadar lemak yang tidak diinginkan didalam darah yaitu LDL kolesterol dan Trigleserida, Juga dapat menaikkan kadar lemak yang diinginkan yaitu HDL kolesterol. Golongan obat yang tersedia yaitu:
* Golongan Statin (penghambat enzim HMG CoA )
* Asam nikotinik (Niacin)
* Derivat Fibrat
* Sequestrants
* Penghambat asorbsi Kolesterol



Statin
Golongan Statin menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan cara menghambat pembentukan kolesterol oleh hati. Statin menghambat enzim dihati yang mengontrol produksi kolesterol. Selain pasien dengan kolesterol tinggi, statin juga bisa digunakan untuk mencegah artherosklerosis pada individu yang mempunya factor resiko. Artherosklerosis dapat menyebabkan nyeri dada, serangan jantung, dan stroke.
Faktor resiko tersebut adalah:
- Kadar kolesterol tinggi atau Hiperlipidemia
- Mempunyai keluarga dengan riwayat sakit jantung
- Semakin bertambahnya Usia
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi

Yang termasuk Golongan Statin:

Atorvastatin, Contoh: Lipitor
Digunakan untuk menurunkan kolesterol total, LDL, Trigliserida dan meningkatkan kadar HDL darah.
Contoh lainya: Rosuvastatin (Crestor), Simvastatin (zocor), Pravastatin (Pravachol), Lovastatin (Lovacor), Flufastatin (Leschol).

Golongan Fibrat
Golongan Fibrat efektif untuk menurunkan kadar trigliserida, dengan cara menghambat produksi VLDL didalam hati (VLDL ini berperan dalam membawa trigliserida dan lipoprotein) dan mempercepat pembersihan trigliserida dalam darah.
Golongan Fibrat juga cukup efektif meningkatkan kadar HDL darah, namun golongan fibrat tidak efektif untuk menurunkan LDL (kolesterol jahat). Dokter mungkin akan memberikan obat kombinasi fibrat dan statin. Kombinasi ini tidak hanya menurunkan LDL saja tetapi juga menurunkan Trigliserida dan menaikkan kadar kolesterol baik / HDL.
Contoh Golongan fibrat: Fenofibrat (Tricor), Gemfibrozil (Lopid).


Asam Empedu Sequestrants
Obat ini bekerja dengan jalan mengikat asam empedu di usus, meningkatakan pembuangan asam empedu lewat feces. Pengurangan asam empedu yang kembali diserap ke hati ini, akan merangsang hati (Liver) untuk memproduksi asam empedu lebih banyak, sehingga hati akan lebih banyak mengubah kolesterol menjadi asam empedu yang akan memberikan hasil akhir penurunan kadar kolesterol darah.
Contoh: Colesevelam (Welchol), Colestipol (Colestid), Cholestyramine (Questran)

Asam Nikotinat ( Nicotinic Acid / Vitamin B3 / Niacin)
Asam nikotinat adalah golongan vitamin B, rata-rata kebutuhan per hari adalah 15-30 mg. Tetapi untuk menurunkan kolesterol dan trigliserida dibutuhkan dosis yang lebih tinggi lagi, yaitu 1 – 3 gram perhari. Asam nikotinat paling efektif dalam menaikkan kadar kolesterol baik / HDL, tetapi sedikit efektif dalam menurunkan LDL dan trigliserida. Jika digunakan tunggal dapat menaikkan level HDL sampai 30 % atau lebih. Namun demikian asam Nikotinat tidak lebih efektif dibandingkan statin dalam hal menurunkan kadar LDL.
Contoh: Niacin (Niaspan).

Golongan Penghambat Asorbsi Kolesterol
Golongan ini relatif baru sebagai obat penurun kolesterol, bekerja dengan cara mencegah / menghambat obsorbsi di usus. Efektif dalam menurunkan kadar LDL dan cukup efektif pula menurunkan Trigliseridan dan menaikkan HDL.

Ezetimibe (Zetia), Kombinasi Ezetimibe dan Simvastatin (Vytorin)




Kamis, 13 Agustus 2009

Penyakit Jantung

<

Mengetahui Bagaimana Jantung Bekerja

Untuk mengerti tentang penyakit jantung, pertama mesti diketahui bagaimana jantung bekerja. Jantung seperti otot yang lain, memerlukan darah untuk mensuplai oksigen dan zat makanan untuk dapat berfungsi normal. Denyut jantung kurang lebih 100.000 kali sehari, memompa darah pada system sirkulasi kita. Sirkulasi darah memompa darah membawa oksigen segar dan zat makanan untuk jaringan tubuh, darah juga menyerap kotoran seperti CO2, dari jaringan tubuh kita. Tanpa proses ini, kita tidak dapat hidup.

<

Apakah Penyakit Jantung Itu?
Penyakit jantung dapat dipicu ketika kolesterol, material lemak, dan calsium yang terbentuk di arteri. Ketika terbentuk plak didalam arteri yang mensuplai darah ke jantung, arteri menjadi menyempit sehingga oksigen yang sampai ke jantung menjadi berkurang. Pengurangan oksigen yang sampai ke jantung ini dapat mengakibatkan nyeri di dada yang disebut dengan angina.



Hubungan Antara Penyakit Jantung dan Serangan Jantung
Ketika plak yang terbentuk runtuh dapat menyebabkan terbentuk gumpalan (thrombus) didalam arteri koroner. Gumpalan tersebut dapat menyumbat aliran darah ke dalam otot jantung, mengakibatkan terjadinya serangan jantung. Pada kasus yang terburuk, henti jantung tiba-tiba atau kekacauan ritme jantung yang fatal dapat terjadi.



Penyakit Jantung Pembunuh Nomor Satu
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, penyakit jantung di derita sekitar 14 juta orang laki-laki dan perempuan dan angka kematian yang disebabkan penyakit ini tinggi.



Beberapa factor resiko yang umum menyebabkan penyakit jantung adalah:
• Merokok
• Tekanan darah tinggi
• Tinggi kolesterol
• Diabetes Melitus
• Riwayat Keluarga yang menderita penyakit jantung
• Penyakit Arteri perifer, dan
• Kegemukan


Gaya Hidup yang merupakan faktor resiko:
• Kurang olah raga
• Makan makanan tinggi lemak
• Stress
• Orang dengan tipe kepribadian Agresif, Kurang Sabar dan Semangat bersaing tinggi.



Serangan Henti Jantung, Akibat Fatal dari Penyakit Jantung
Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda dengan penyakit jantung. Beberapa orang merasakan nafas yang pendek atau nyeri dada sehingga ketika merasakanya dapat segera ditangani dan dibawa ke rumah sakit. Beberapa orang lainya tidak beruntung, Henti Jantung mendadak dapat menjadi pengalaman keluhan pertama kali, dan biasanya menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.



Apasih Gejala Umum dari Penyakit Jantung?
Keluhan penyakit jantung biasanya terjadi ketika sedang beraktifitas ataupun pada saat olah raga. Hal itu terjadi karena ketika kita beraktivitas atau olah raga kebutuhan nutrient dan oksigen meningkat, kebutuhan yang meningkat ini tidak dapat dipenuhi dengan cukup karena arteri tersumbat.
Gejala yang umum antara lain:
• Nyeri tekan di dada (angina)
• Nafas yang pendek
• Nyeri di rahang
• Nyeri punggung, terutama dibagian kiri bawah.



Apakah Gejala keluhan yang Lainnya?
• Pusing
• Lemas, Lemah
• Denyut jantung tidak teratur
• Mual
• Nyeri pada perut
• Pada banyak wanita, orang tua, penderita diabetes, nyeri bukanlah merupakan gejala dari penyakit jantung.



Apakah EKG (Electrocardiogram) itu?
Jantung yang normal bekerja sebagai “Pompa elektrik” dan membutuhkan suplai darah yang cukup kuat untuk menghantarkan listrik. Seseorang dengan penyakit jantung mempunyai suplai darah yang lemah ke jantung, sehingga hantaran listrik di jantung juga lemah. EKG dapat mengukur aktivitas kelistrikan jantung. EKG digunakan kurang lebih 5 menit dan tidak menyakitkan.
Banyak kondisi yang dapat didiagnosis dengan alat ini, antara lain:
• Irama Jantung yang tidak normal
• Tanda sebelum Serangan Jantung
• Unstable Angina
• Kelainan Jantung Bawaan
• Tanda Ketidak normalan elektrolit darah
• Tanda-tanda inflamasi pada jantung (myocarditis, pericarditis)



Stress Test

Gejala penyakit jantung cenderung muncul ketika seseorang penderita melakukan gerakan badan, karena pada saat itu jantung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang lebih tinggi. Untuk penderita penyakit jantung, Arteri koronernya tidak dapat mengalirkan darah yang kaya oksigen dengan cukup karena arteri koronernya terdapat sumbatan. Itulah mengapa Stress Test diperlukan pasien dibawah pengawasan dokter, aktivitas yang dilihat antara lain seperti jalan atau lari diatas Treadmill. Pemeriksaan EKG dilakukan sebelum, selama dan sesudah Stress Test dilakukan. Test ini mempunyai akurasi 60-70 % dalam mendeteksi sumbatan Arteri koroner.



Echodardiography

Dokter mungkin menggunakan echocardiography untuk mendeteksi penyakit jantung. Echocardiography menggunakan gelombang suara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh dari jantung. Pemeriksaan ini dapat melihat seberapa jauh otot jantung dapat berfungsi normal. Jantung yang normal dapat memompa darah tidak kurang dari 50-60% darah dari dalam ventrikel ke seluruh tubuh ketika berdenyut. Dengan pemeriksaan echocardiography dapat menunjukkan jika otot jantung mempunyai kelemahan dibanding normalnya, jika demikian mengindikasikan adanya Penyakit Jantung.



CT Scan ( Computerized Tomography Test)

Pengujian dengan alat ini dapat mengambil gambar detail pembuluh darah sehingga dapat terlihat apakah telah terjadi penyempitan. Secara umum, pengujian ini digunakan untuk menunjukkan kemungkinan terjadi penyakit jantung.



Coronary Angiography

Pada metode pemeriksaan ini catheter dimasukkan kedalam arteri koroner, kemudian sejumlah zat kontras (contoh larutan yang mengandung iodine, yang dapat dengan mudah ditangkap oleh sinar x) di injeksikan kedalam setiap arteri koroner. Citra sinar X / Photo Rontgen diambil dengan alat yang disebut angiogram. Gambar yang didapat dapat menggambarkan dengan akurat seberapa luas arteri koroner yang tersumbat atau mengalami penyempitan.



Tidak ada Penanganan Tunggal Penyakit Jantung

Setiap Individu mempunyai pengalaman yang berbeda terhadap penyakit jantung, dan tidak ada satu penanganan yang cocok untuk setiap orang. Pendekatan seluruh aspek mulai perubahan pola makan, gaya hidup, olah raga dan pengobatan mungkin dikombinasikan, tergantung dari situasi individual pasien dan kebutuhan.




Obat Yang Umum Digunakan

• Beta Blocker, mengurangi tekanan darah dan kecepatan detak jantung. Contoh obatnya Propanolol, Atenolol dll.
• Nitrogliserin, melonggarkan arteri koroner, mempermudah aliran darah. Contoh obatnya: Nitrocin, Nitromack retard.
• Calcium chanel Blocker, membantu melambatkan kecepatan detak jantung, sehingga jantuk berdetak lebih efektif.
• Ace Inhibitor, melonggarkan pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah dan melegakan tegangan di jantung. Contoh: Captopril, Ramipril.
• Statin, menurunkan kadar lemak (kolesterol) didalam darah untuk menurunkan pembentukan plak didalam arteri. Contoh: Cholestat, Trichol.

Prosedur yang Umum digunakan untuk Menangani Penyakit Jantung



Angioplasti koroner: Selang yang sangat kecil dan tipis dimasukkan ke dalam arteri yang tersumbat, di ujungnya dipasang balon kecil (balon Khusus) setelah sampai di arteri yang tersumbat balon tersebut dikembangkan untuk membuka arteri yang tersumbat sehingga aliran darah menjadi lancar, kemudian selang dikeluarkan lagi.

Stents; Pemasukan stent (tabung logam yang sangat kecil) hampir sama dengan angioplasty koroner kecuali diujung balon dipasang stent, stent ini ditempatkan di arteri yang tersumbat, balon dan selang dikeluarkan lagi.

Atherctomy: menggunakan pisau laser untuk memotong plak yang menutupi arteri.

Brachytherapy: Radiasi yang dipaparkan diatas sumbatan, biasanya diaplikasikan setelah timbul kekambuhan setelah angioplasty.

Kunci dari Pencegahan Penyakit Jantung adalah Gaya Hidup Sehat, yang Dimulai dari Diet yang Sehat.



Walaupun factor keturunan ada untuk penyakit ini dimana kita tidak dapat mengontrolnya, ada beberapa factor resiko lain yang dapat kita perbaiki untuk mengurangi resiko Penyakit Jantung. Apa yang kita makan dapat mengurangi berkembangnya Penyakit Jantung. Makanan merupakan diet sehat untuk Jantung antara laini biji-bijian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kacang panjang, buncis dan produk kedelai dapat membantu menurunkan kadar kolesterol sebagaimana minyak zaitun, bawang putih dan alpokat. Kacang-kacangan seperti biji almond, kenari, kemiri dapat meningkatkan kolesterol baik. (kacang-kacangan mempunyai kalori tinggi, sehingga mengurangi jumlah makanan yang kita makan). Ikan-ikanan dan makanan seafood lainya sekali-sekali saja atau dikurangi, juga hindari makanan manis-manis.


Perubahan Gaya Hidup: Hindari Alkohol dan Hentikan Rokok



Kurangi Resiko Penyakit Jantung dengan Olah raga, Aspirin, dan control Tekananan Darah Serta Kadar Gula Darah.



Berikut tahapan yang dapat membantu mengurangi Resiko Penyakit Jantung:
• Olahraga yang teratur untuk memperkuat jantung, turunkan kadar kolesterol jahat (LDL), tingkatkan kadar kolesterol baik (HDL), dan turunkan tekanan darah. Olah raga yang dianjurkan tidak kurang dari 3 kali seminggu lebih kurang selama 30 menit.
• Kontrol tekanan darah, jika mempunyai diabetes control kadar gula darah.
• Aspirin dosis rendah sekali sehari dapat mengurangi resiko serangan Jantung.
• Konsultasikan dengan dokter sebelum minum obat baru atau melakukan program olah raga baru.

Semoga Bermanfaat....


Diambil dan diterjemahkan dari Rxlist.com

Kamis, 06 Agustus 2009

KERINGAT DINGIN BISA BAWA KEMATIAN


”If the heart trembles, has little power and sinks, the disease is advanced and death is near.” Ebers papyrus, 1500 SM. Urip Achmad Rijanto atau yang dikenal dengan nama Mbah Surip, pelantun lagu Tak Gendong yang fenomenal, meninggal dunia mendadak.

Seminggu sebelumnya, Mbah Surip telah mengeluh sesak napas, tetapi padatnya jadwal acara membuat keluhan tersebut terabaikan. Sehari sebelum kematian, seniman berambut gimbal itu merasa sudah begitu lelah sehingga ia mengungsi ke rumah pelawak Srimulat, Mamik Prakoso.

Di kediaman Mamik, Mbak Surip tampak pucat, lemas, bahkan sempat pingsan sehari sebelum meregang nyawa. Ia kemudian dibawa ke rumah sakit, tetapi dalam perjalanan, nyawa Mbah Surip yang berusia 52 tahun itu tak tertolong lagi. Penyebab kematian si Mbah yang gemar merokok dan menyeruput kopi itu diduga adalah serangan jantung.

Serangan jantung

Serangan jantung yang dalam terminologi medis disebut sebagai infark miokard akut (IMA) memang kerap dituding sebagai penyebab kematian mendadak. Hal ini bisa dimengerti karena sepertiga penderita serangan jantung meninggal sebelum sempat dibawa ke rumah sakit. Serangan jantung terjadi karena adanya sumbatan gumpalan darah di pembuluh koroner.

Pembuluh koroner adalah pembuluh yang memperdarahi otot jantung. Melalui pembuluh inilah, jantung mendapat oksigen dan nutrisi sehingga otot- otot jantung dapat berkontraksi terus-menerus sepanjang hari tanpa henti.

Pembuluh koroner normal memiliki dinding dalam yang mulus. Pada koroner yang tidak sehat, lapisan dinding dalam pembuluh darah itu mengeras dan menebal karena adanya kerak-kerak (aterosklerosis). Kerak-kerak itu berintikan kolesterol dan berbagai sel, termasuk sel-sel radang.

Kebanyakan serangan jatuh terjadi manakala kerak-kerak itu retak atau pecah, lalu kerak tersebut memicu keping-keping darah (platelet) untuk menempel dan bergerombol membentuk gumpalan darah yang berpotensi menyumbat liang koroner.

Keluhan serangan

Keluhan serangan jantung tidak selalu seperti yang kita saksikan di layar sinetron saat aktor berakting memegang dada kiri sambil mata mendelik dan membungkukkan badan lalu tersungkur ke lantai.

Terdapat berbagai ragam keluhan serangan jantung. Pada umumnya, penderita serangan jantung mengeluhkan dada seperti tertekan benda berat disertai rasa kebas yang menjalar ke bagian lengan.

Kadang penjalaran rasa sakit ke punggung dan rahang. Ada pula yang mengeluh leher seperti tercekik. Pada sebagian penderita, keluhan itu tidak khas, yaitu rasa tidak enak di ulu hati, sehingga disangka penyakit lambung. Manifestasi serangan jantung pada orang lanjut usia malah sering tidak jelas, seperti badan lemas disertai pandangan yang kabur, bahkan pingsan.

Keluhan serangan jantung biasanya disertai keluar keringat dingin, rasa mual, bahkan hingga muntah. Keluhan demikian ini kadang disalahartikan sebagai masuk angin sehingga penderita bukannya segera dibawa ke rumah sakit malah dikerok— akibatnya pertolongan yang semestinya diberikan segera menjadi terlambat.

Serangan jantung dapat mengenai mereka yang sebelumnya dikenal sebagai penderita penyakit jantung koroner, tetapi dapat pula terjadi pada mereka yang tidak diketahui menderita penyakit jantung sebelumnya.

Penderita dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, rentan mengalami serangan jantung.

Penderita kencing manis, hipertensi, hiperkolesterol, dan adanya riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang tak punya faktor- faktor risiko tersebut. Pada mereka dengan faktor risiko yang lebih banyak, risiko serangan jantung semakin meningkat.

Gangguan irama ganas

Kematian akibat serangan jantung bisa karena serangan masif yang membuat jantung gagal memompa dengan baik. Serangan masif terjadi bila sumbatan mengenai pangkal pembuluh koroner utama. Biasanya penderita serangan seperti ini mengeluh sesak napas berat.

Penyebab tersering kematian mendadak penderita serangan jantung adalah gangguan irama ganas yang disebut ventrikel fibrilasi. Irama jantung yang kacau ini membuat jantung hanya bisa bergetar hingga 300 kali per menit, tetapi tidak mampu berkontraksi.

Hipotesis terkuat menyebutkan, kekacauan irama ini disebabkan arus bolak-balik (reentry) pada area jantung dengan inhomogenitas elektrik lantaran suplai oksigen yang terganggu.

Bila tak segera diatasi, gangguan irama demikian ini dapat menyetop kerja jantung sehingga pasokan darah ke seluruh tubuh, termasuk otak, akan terhenti. Beberapa saat sebelum mengalami kematian, penderita dengan irama fatal ini biasanya mengalami pingsan kemudian kejang diikuti henti napas dan henti jantung.

Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi hanya dalam waktu 4 hingga 6 menit setelah henti jantung. Begitu cepatnya serangan fatal sehingga penderita tidak sempat dibawa ke rumah sakit lantaran meregang nyawa di tempat kejadian atau saat dalam perjalanan.

Pertolongan tepat

Gangguan irama ini berpeluang dinormalkan kembali bila dalam hitungan menit dilakukan kejut jantung (defibrilasi). Alat kejut jantung yang ditempelkan di dada ini akan mengalirkan energi listrik yang berfungsi me-reset irama jantung. Setiap menit keterlambatan pertolongan, kesempatan korban selamat turun 10 persen.

Pertolongan akan sia-sia bila dilakukan lebih dari 10 menit pascakejadian.

Di negara-negara maju, alat kejut jantung mudah dijumpai di berbagai sudut keramaian publik, seperti di bandara udara, stasiun kereta, terminal bus, hingga mal-mal. Alat kejut jantung otomatis ini mudah digunakan oleh orang awam sekalipun.

Penderita dengan keluhan yang mengarah ke serangan jantung semestinya segera dibawa ke rumah sakit. Aliran darah koroner yang tersumbat harus dialirkan kembali (reperfusi), baik melalui obat penghancur gumpalan darah (thrombolitik) maupun segera dilakukan tindakan intervensi koroner dengan balonisasi disertai pemasangan stent (primary percutaneous coronary intervention).

Tindakan reperfusi ini dapat menurunkan risiko kematian dan gagal jantung serta mengurangi kejadian irama fatal yang menyertai serangan jantung.

Bila kematian Mbah Surip memang dikarenakan serangan jantung, sangat disayangkan bahwa keluhan awal yang dirasakan dalam satu minggu itu atau paling tidak sehari sebelumnya tidak sempat mendapatkan pertolongan medis yang tepat sehingga nyawa seniman nyentrik itu tak tertolong....

Selamat ”tidur” Mbah Surip....




Oleh A Fauzi Yahya, SpJP. Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di RSUP Dr Hasan Sadikin/FK Universitas Padjadjaran Bandung.

Sumber: kompas.cetak.com